Wajah Baru Wartel Merah Britania Raya

Wajah Baru Wartel Merah Britania Raya – Apakah Anda masih dapat mengingat dengan wartel (warung telepon)? Sebuah bilik yang kerap dijumpai disejumlah tempat umum dan objek wisata. Ternyata, tak hanya di Indonesia saja. Apa pernahkah Anda melihat bilik telepon merah khas Britania Raya? Tempat untuk berkomunikasi dan menghubungi orang lain jarak jauh via telepon.

Britania’s Red Box begitulah sebutannya. Wartel ala Britania Raya ini memiliki fungsi yang sama seperti layaknya wartel Indonesia pada era 90-an. Bilik dengan telepon merah bergaya retro sudah lama menjadi landmark negara Inggris dan diduga sebagai cikal bakalnya wartel di Indonesia. poker 99

Wajah Baru Wartel Merah Britania Raya

Siapa yang tidak kenal dengan obyek foto wajib saat jalan-jalan ke negara Inggris ini? Bentuknya yang begitu klasik dan khas menjadikan British Phone Booth ikon Inggris yang paling populer. Bilik telepon dengan beratap melengkung dan berhias mahkota emas tersebut dapat dijumpai hampir di semua sudut Britania Raya. Sayangnya, semenjak serbuan ponsel pintar di era digital, bilik-bilik ini mulai terabaikan fungsinya. sbobet365

Tercatat ketika pada tahun 2002 Bilik telepon merah Britania tersebar sebanyak 92.000 di seluruh wilayah Britania Raya. Namun, dengan meluasnya telepon genggam membuat telepon-telepon umum itu kini tidak banyak dipakai. Untuk sekarang ini, ada 42.000 yang tersisa, dengan 7000 di antaranya digemari wisatawan dan dari jumlah itu hanya 9.400 yang merupakan model tradisonal berwarna merah. Itu berarti sisanya berada dalam kondisi memprihatinkan atau dialihfungsikan. www.americannamedaycalendar.com

Disadur dari salahsatu media travel, untuk mengatasi penggerusan nilai bilik telepon Inggris, perusahaan telekomunikasi British Telecom, mengadakan program “adopt a kiosk”. Tujuannya tentu saja untuk melestarikan bilik-bilik telepon tersebut. Mengandalkan komunitas dan para pebisnis, masyarakat Inggris kini mulai memermak fungsi bilik telepon kebanggaan mereka.

Operator dari telekomunikasi Inggris, BT mengaku bahwa sebagian besar dari gerai teleponnya kehilangan uang dan rugi besar. Sebesar 33.000 panggilan yang dilakukan tiap harinya, kini menurun 90% dalam 10 tahun. Menghadapi perihal tersebut, mereka berencana akan menghapus sebanyak 20.000 bilik telepon merah pada tahun 2022 dan mencari alternatif lain.

Hal lain yang membuat kerugian pihak telekomunikasi BT adalah mempertahankan harga sewa tempat untuk tiap bilik telepon sebesar £5 atau sekitar US$6,7 juta per tahun. Banyak dari bilik-bilik telepon itu yang sudah rusak, karatan, atau bahkan catnya retak-retak karena ditelantarkan di bawah sinar matahari, hujan, angin dan salju tanpa diperhatikan selama tiga tahun. Barisan bilik telepon merah yang sudah dipensiunkan dan disimpan itu sedang menunggu nasibnya.

Dijual Kurang dari $2

Biar semua bisa ikut memanfaatkan bilik telepon, British Telecom menjual bilik dengan harga kurang dari $2 atau sekitar Rp26 ribu saja. Bilik telepon ini dijual bukan sebagai pajangan, melainkan untuk bisnis ataupun kegiatan sosial. Salah satu perusahaan yang sudah berkontribusi adalah Red Kiosk Company yang menawarkan jasa sewa dan modifikasi bilik telepon kepada masyarakat.

Kreasi untuk Bilik Merah

Menghadapi kepunahan yang muncul karena adanya smartphone canggih di era digital, bilik telepon klasik ini tidak mau ketinggalan. Mereka kembali mengundang rasa sayang dengan polesan konservasi unik. Pastinya, sebagian dari landmark Inggris tersebut banyak yang beralih fungsi.

Sejumlah bilik telepon merah itu diubah menjadi berbagai macam tempat yang unik. Mereka disulap menjadi kafe, toko, perpustakaan, galeri seni dan pusat informasi, hingga penyedia layanan alat pacu jantung atau defibrillator. Bahkan ada di antara mereka yang diubah menjadi ruang minum kopi.

Tiap harinya, puluhan pekerja kantor di Britania raya menyerbu Bloomsburry Square (sebuah kebun di Holborn, Camden, London) untuk makan siang ataupun hanya memesan minum. Di sana, mereka disuguhkan pemandangan boks/bilik telepon yang telah diubah menjadi kafe kecil. Alih fungsi bilik tersebut sangat bermanfaat dan mengundang para pejalan kaki untuk kembali menggunakannya. Para penyelamat mengubah fungsi bilik tersebut karena kerap menjumpai alat komunikasi itu diabaikan begitu saja tanpa perawatan.

Hingga pada akhirnya bilik telepon model klasik warna merah ini dinyatakan sebagai desain Inggris terbaik sepanjang masa, mengalahkan bus tingkat dua Routemaster dan bendera Inggris Union yang masing-masing berada di tempat kedua dan ketiga. Di Lewisham Way, Inggris selatan, sebuah boks telepon berubah menjadi perpustakaan.

Dari Telepon Umum Hingga Warung Kopi

Kalau dulu dikenal sebagai tempat untuk melakukan panggilan telepon, kini bilik telepon Inggris punya fungsi bermacam-macam. Selain jadi tempat jual suvenir di beberapa tempat di London, bilik telepon juga jadi kedai kopi! Yap, Umar Khalid–dibantu Red Kiosk Company–menyulap sebuah bilik telepon menjadi warung kopi miliknya di dekat Hampstead Heath. Dengan nama Kape Barako, bukan hanya keuntungan materi yang ia dapatkan tetapi juga popularitas karena banyak yang berfoto di depan bilik teleponnya.

Wajah Baru Wartel Merah Britania Raya

Selain jadi warung kopi, beberapa bilik telepon telah beralihfungsi menjadi kios salad dan ATM. Bahkan, sebuah komunitas di London mengubah bilik telepon menjadi perpustakaan kecil bernama Lewisham Micro Library di tenggara London, tak jauh dari Stasiun St. John. Orang-orang bebas meminjam buku apa saja yang ada di dalamnya dan juga bisa menaruh buku koleksi pribadi agar bisa dipinjam orang lain. Yang unik, saking dicintainya oleh masyarakat setempat, tidak pernah ada kejadian buku atau bilik rusak meski tidak ada yang menjaga.

Pengingat Masa Lampau Bilik Merah

Saat tahun 1935, bilik telepon umum merah K6 dirancang oleh arsitek Inggris Giles Gilbert Scott untuk memperingati jubilee perak Raja George V, menandai 25 tahun masa pemerintahannya. Ribuan boks dibangun di setiap kota, menggantikan sebagian besar boks yang telah ada sebelumnya.

Oleh sebab itu, Post Office mengganti warnanya menjadi abu-abu, dengan bingkai kaca berwarna merah. Ironisnya, beberapa daerah yang awalnya menolak bilik telepon merah saat ini, justru mengecat merah bilik-bilik telepon mereka. Red Box di Inggris yang diubah jadi Lovefone oleh Fouad Choaibi.

Warisan Budaya di Masa Depan

Kecintaan para orang Inggris terhadap karya Giles Gilbert Scott ini tidak berhenti dengan hanya ‘memberi hidup baru’ untuk ratusan bilik telepon. Nyatanya, British Telecom dan Pod Works hendak mengembalikan kejayaan bilik telepon sebagai medium komunikasi dan perangkat teknologi. British Telecom berencana mengembangkan fungsi telekomunikasi bilik telepon dengan wifi cepat dan World Pay Phone yang akan ditempatkan di seluruh Inggris.

Di sisi lain, Pod Works sudah menjalankan usahanya dengan memodifikasi bilik-bilik telepon menjadi ruang kerja. Bilik telepon Pod Works dilengkapi dengan mesin cetak, layar 25-inci, pengisi daya (powerbank), dan mesin pembuat minuman.

Meski sejumlah bilik sudah dipermak, usaha untuk merawat dan mempertahankan keaslian dari bilik telepon umum tetap dilaksanakan sebagai wujud melestarikan warisan budaya. Jadi, para turis tidak akan kehilangan obyek foto kesayangan saat di Inggris.

Continue Reading

Share

Orang Rusia Sering Mengendus Roti Sambil Menikmati Vodka, Mengapa?

Orang Rusia Sering Mengendus Roti Sambil Menikmati Vodka, Mengapa? – Mengetahui mengapa dimasyarakat Rusia mengendus roti sambil meminum vodka merupakan sebuah perilaku untuk mengetahui bagaimana kehidupan rakyat Rusia ketika wawasan budaya simpatik kurang diberi tempat

“Seorang di Bristol mulai membuat sebuah vodka bernama Novichok,” pemilik rumah, Natasha Ward, dengan wajah pura-pura tersinggung. Novichok adalah nama sebuah bahan kimia beracun. poker99

Orang Rusia Sering Mengendus Roti Sambil Menikmati Vodka, Mengapa?

“Dan mereka langsung diminta untuk melakukan “Stop sekarang juga!”” Ia tertawa sambil melakukan tata meja di rumahnya di London Selatan, seraya menyebut satu per satu hidangannya, layaknya mengenalkan para tamunya dalam sebuah pesta. sbotop

Ward adalah ahli pertukaran budaya. Ia adalah setengah Rusia, setengah Inggris, dan pernah bekerja sebagai penerjemah untuk seperti PBB, bahkan tokoh-tokoh terkenal seperti Angelina Jolie hingga Mikhail Gorbachev. https://www.americannamedaycalendar.com/

Pada hari ini adalah berencana untuk menjelaskan mengapa orang-orang Rusia akan mengendus roti sambil meminum vodka – barangkali tidak terlalu populer, namun hal itu membuka pintu masuk ke dalam realita kehidupan orang-orang Rusia ketika pendekatan simpatik terhadap sebuah budaya kurang diberi tempat.

“Sekarang juga,” ujar Ward, “kita akan mulai dengan vodka yang mana terlebih dahulu?”

Meja itu pun juga dikelilingi oleh Anna Ivanov, dan suaminya, Misha, orang tua dari sahabat Ward, Helena Bayliss. Anna dan Misha pindah ke negara Inggris dari Rusia 20 tahun lalu ketika putri mereka menikah dengan orang Inggris.

Pilihan tersebut sangat memuaskan untuk mereka, yang seperti seharusnya karena, Rusia adalah tempat kelahiran ahli kimia Dmitri Mendeleev, yang menciptakan Tabel Periodik dan konon telah menyempurnakan resep vodka dengan kemurnian 40% (sebuah mitos yang populer dan menyenangkan).

Ward memberikan vodka yang bernama pertsovka yang merupakan terbuat dari cabai-cabai, vodka yang bernuansa polos khas Rusia, vodka yang dibuat di Newfoundland sebagai penemuan baru dari aktor Hollywood Dan Aykroyd dan vodka limonaya (lemon) yang dibuat di rumah.

“Ini sebenarnya adalah alkohol medis yang merupakan 95% murni, “kata Ward tanpa basa-basi, “yang kemudian Anda encerkan, campurkan, dan tambahkan lemon.”

Dengan kata lain, apakah minuman beralkohol berjenis Moonshine? “Tidak, jika itu Moonshine, kita harus memiliki alat penyulingan.” Bayliss mulai tertawa. “Natasha, kamu sungguh mengecewakan!”

Pada dasarnya pertemanan kami ini memiliki dua alasan yaitu: pertama, memiliki waktu yang fleksibel; dan kedua, demi mendalami ritual vodka khas Rusia – tradisi yang tak lekang oleh waktu yang membuat penenggaknya harus mengendus roti atas nama kesopanan.

Untuk pembuka, baik vodka maupun gelas-gelas dikeluarkan dari lemari pendingin, dan Bayliss menjelaskan esensi dari menenggak vodka, dengan cara Rusia.

“Vodka harus dalam keadaan dingin, gelas harus berukuran kecil dan harus ada sesuatu yang asin, atau diikuti roti gandum hitam,” jelasnya.

“Tak ada gunanya untuk minum vodka dan makan eclair (kue beroles coklat di atasnya) setelahnya, hal itu tidak berfungsi.”

“Atau,” tambah Ward, “Amit-amit, tidak makan apa-apa setelahnya!”

Minuman dingin tak jadi masalah; hanya meluncurkan cairan itu ke tenggorokan. “Minuman ini bukan untuk yang ingin seruput dan nikmati,” kata Bayliss. Lalu mengapa orang-orang meminumnya? Ibunya tertawa.

“Untuk rasa sesudahnya, sensasinya!”

Sebenarnya, dengan sensasinya adalah bagaimana ketika saya pertama kali menjalani ritual mengendus roti ala Rusia.

Ward sebenarnya merupakan teman ibu saya yang sudah saya kenal dan sebagai teman remaja yang bandel, kami lebih suka bergabung dalam acara yang digelar ibunya setelah perjalanan kerjanya ke Rusia, di mana meja penuh dengan minuman keras yang eksotis, acar asin dan roti hitam.

Kami ingin melihat Ward dan para tamu terbahak-bahak, saling bertukar cerita, dan – yang terpenting – mengunyah camilan segera setelah menenggak vodka.

Jika masa dahaga mereka sudah cukup terpuaskan – tetapi bersulang masih berlanjut – mereka akan cepat-cepat mengendus roti setelah menenggak vodka. Kami hanya bisa terpaku.

Dua dekade kemudian saya melihat kembali ritualnya, kali ini di tayangan televisi. Dalam salahsatu episode serial Netflix berjudul House of Cards, presiden Rusia makan malam dengan Presiden Amerika Serikat, dan ia mendemonstrasikan cara menenggak Vodka seperti orang Rusia – dengan cara mengendus.

Hal tersebut sangatlah rumit, proses teatrikal dalam sebuah pertunjukan televisi, dan tidak benar-benar akurat (“Anda tidak akan pernah melakukan itu dengan tamu-tamu mewah!” kata Ward), tetapi hirupan yang tajam benar-benar terlihat.

Sebagian tulisan telah dibuat sebagai tanggapan terhadap episode itu, menunjukkan bahwa roti dihirup untuk mengurangi pengaruh alkohol dan mengimbangi rasa vodka, sementara garam dan asam dalam acar Rusia – seperti yang ada di atas meja Ward – membantu menetralisir alkohol.

Namun menurut Ward dan teman-temannya, ritual itu bukan sekedar proses penyembuhan, tetapi juga memiliki fungsi sosial; dengan makan atau mengendus roti sesudah menenggak vodka, Anda sedang menunjukkan bahwa Anda tidak minum vodka untuk mabuk.

Orang Rusia Sering Mengendus Roti Sambil Menikmati Vodka, Mengapa?

“Bila Anda tidak punya sesuatu untuk mengimbangi vodka dengan sepotong roti asin atau ikan asin, atau, lebih bagus lagi kalau caviar, maka Anda akan mengendus,” kata Bayliss. “Sebagai simbol saja.”

Ward menyepakati: “Pengendusan hanya terjadi jika Anda terlalu miskin untuk memperoleh makanan yang benar.” Atau, tentu saja, terlalu kenyang. Memang, bila Anda hanya memiliki sedikit roti dalam pertemuan, Anda akan mengedarkannya di meja sehingga semua tamu dapat menghirup aroma roti bergiliran.

Dan jika Anda tidak punya roti sama sekali? “Anda endus saja lengan baju!”

Dikarenakan itu, kami melakukan tegukan pertama di pesta: Misha bersulang dengan anggun, vodka sedingin es meluncur mulus dan kami mengikutinya dengan sepotong besar roti hitam dan mentega. Sehabis menenggak beberapa gelas minuman, suasana menjadi riang, dan kami masing-masing merobek roti dan menghirupnya baik-baik.

Setelah itu ada aturan yang tegas, menyangkut bagaimana seseorang minum vodka di Rusia. Tetapi sama pentingnya dengan kenapa seseorang minum vodka.

Di negara Rusia, hal itu merupakan kegiatan sosial yang penting: pesta-pesta di Rusia berlangsung di sekeliling meja, dan minum menjadi kegiatan kelompok, tidak pernah merupakan kesenangan pribadi.

Zakuski (cemilan-cemilan) memang ada untuk dibagikan dan Anda harus mengambilnya sendiri, tidak menunggu ditawari. Ward pun bahkan menceritakan kisah rekaan tentang dua orang mata-mata Amerika minum vodka: penyamaran mereka terbuka karena ternyata mereka tidak mengunyah cemilan ketika minum.

Misha kemudian menjelaskan tentang pentingnya bersulang.

“Jika Anda minum, Anda perlu mengatakan sesuatu!” katanya. “Bukan seperti (di Inggris) di mana semua duduk di sudut masing-masing. Kami semua selalu bersama! Jadi ada sesuatu yang sama bagi semua orang. Hal itu membantu mereka merasa bersatu.”

Pada bekas republik Soviet, Georgia, bersulang adalah urusan rumit sehingga ‘ahli bersulang’ kerap disewa untuk acara-acara khusus. Cara bersulangnya orang dari Rusia, sebaliknya, lebih sederhana – setidaknya itulah idenya.

Pada hari tersebut, cara bersulang yang penuh semangat dibuat untuk pertemuan kami, untuk perempuan-perempuan cantik di meja dan untuk kesehatan Ratu Inggris,

Misha sebagai pemimpin sulang, dan semua orang mengikuti dengan mengatakan ‘Poyekhali!’ (Mari!) dengan sepenuh hati, kata yang dipopulerkan oleh kosmonot Yuri Gagarin ketika pesawat ruang angkasanya lepas landas pada tahun 1961.

Jelaslah orang-orang Rusia memiliki perhatian mendalam terhadap vodka. Bahkan nama-nama minumannya juga menawan – ‘voda’ yang berarti air, dan ‘vodka’, diterjemahkan menjadi ‘sedikit air’.

Tetapi ada sisi gelap minum vodka di Rusia. Secara historisnya, alkoholisme sudah populer di Rusia, dan vodka (atau apapun yang dapat Anda bawa) menawarkan jalan keluar dari kerasnya kehidupan sehari-hari.

Memang, awalnya Bayliss menikah dengan pria Inggris, dan Misha serta Anna pindah ke Inggris dan bergabung dengannya, pekerjaan “rahasia” Misha membuatnya tidak dapat meninggalkan negara itu.

“Kami sudah biasa dengan cara tersebut sepanjang hidup, namun tentunya itu bukan kehidupan yang normal,” kata Misha, tentang kehidupan mereka di Rusia pada masa Soviet.

“Secara teratur kami mendengarkan salah satu media berita, Voice of America, dan kami mengetahui ada kehidupan lain yang berbeda. Tetapi Anda lahir di sana, jadi Anda paham tidak dapat pergi kemana-mana.” tambah Anna. “Hal itu seperti mimpi yang mustahil.”

Walau demikian, ada kehangatan tradisi Rusia yang kami bagi di meja itu.

Seluruh orang-orang di sekeliling meja puas dengan pipi yang bersemu merah muda.

Misha mengatakan, dengan tenang, “Vodka itu seperti pisau. Tidak baik, tidak jahat. Kau bisa melakukan apa saja dengannya. Memotong daging, memotong roti – dengan pisau spesial kau bisa melakukan operasi. Namun pisau lain dapat membunuh seseorang; dan pisau tersebut tidak bisa disalahkan.” Ia berhenti sejenak. “Sama seperti vodka. Vodka adalah minuman, tidak jahat, tidak baik. Jika kau tahu, kau tahu. Semuanya baik-baik saja.”

Continue Reading

Share

Gelengan Kepala Orang India Yang Khas, Apa Artinya?

Gelengan Kepala Orang India Yang Khas, Apa Artinya? – Pada suatu kota yaitu Thanjavur, di negara bagian Tamil Nadu di India Selatan, pasar jalanan dibanjiri oleh boneka kepala bergoyang.

Mainan tersebut populer di Tamil sebagai Thanjavur Thalaiyatti Bommai, yang secara harfiah berarti boneka kepala goyang dari Thanjavur.

Bommai yang terbuat dari tanah liat yang dicat berwarna cerah, biasanya berupa sosok penari klasik atau sepasang lelaki dan perempuan dewasa, terdiri dari dua bagian : badan dan kepala yang yang dikaitkan dengan longgar di bagian leher. pokerasia

Gelengan Kepala Orang India Yang Khas, Apa Artinya?

Sedikit sentuhan di kepala, atau lebih-lebih angin yang kuat, bisa memicu kepala bergoyang dari satu segi ke segi lain dengan cara yang hampir melingkar. sbobet88

Boneka tersebut merupakakn tiruan paling dekat dari gestur orang-orang India yang unik, yang sering membuat pengunjung negara itu bingung. www.mrchensjackson.com

Paling sering diperbincangkan oleh para pelancong di India – terlepas dari Delhi Belly (diare yang muncul saat melancong ke India) yang menakutkan, tentu saja – merupakan gelengan kepala orang-orang India yang terkenal.

Gesturnya tak semuanya dengan mengangguk (gerekan naik dan turun dari leher, dimaksudkan untuk menunjukkan ‘ya’) – atau menggeleng (dari satu sisi ke sisi lain untuk menyampaikan ‘tidak’).

Gerakan di kepala tersebut halus dengan memiringkan kepala dari sisi ke sisi secara vertikal, baik dengan lembut atau tegas.

Gelengan kepala tersebut pun disebut goyangan, bandulan, kibasan kepala India.

Gerakan itu tidak menyentak atau keras, tetapi seimbang dan terus menerus.

Priya Pathiyan, seorang penulis yang berbasis di Mumbai yang terhitung memandu tur di kotanya untuk pelancong, menggambarkan gestur ini sebagai “agak seperti simbol infinity (lambang angka tak terhingga di matematika), atau angka delapan berbaring”.

Ada banyak halaman tulisan yang dikhususkan untuk itu di internet, belum kembali video-video demonstrasi, untuk menjelaskannya bagi para pelancong.

Pencarian pada YouTube menunjukkan ada puluhan orang yang antusias – baik orang India maupun orang asing – yang coba menyatakan gelengan kepala orang India itu.

Beberapa tahun yang lalu, satu video semacam itu bahkan menjadi viral, dilihat lebih dari satu juta akun hanya dalam seminggu.

Apakah gestur itu berarti mengiyakan? Atau semacam tanda tak setuju? Mengungkapkan kemungkinan? Tanda ketidakpastian? Kejengkelan, mungkin? Sulit untuk menjawabnya tanpa mengetahui konteksnya.

Pathiyan menganggap bahwa gestur itu sebagai tanda ‘ya’, atau setidaknya menunjukkan persetujuan. “Ada juga unsur bersikap ramah atau bersikap hormat, dan sulit untuk mengatakan dengan tepat yang mana kecuali Anda mengetahui situasinya,” tambahnya.

Margot Bigg, merupakan penulis perjalanan asal Inggris-Amerika yang tinggal di India sepanjang lebih berasal dari lima tahun dan telah menulis buku petunjuk di negara tersebut, berpendapat bahwa beragam style gelengan kepala memiliki arti yang berbeda.

“Seperti gelengan satu segi bisa artinya ‘ya’ atau ‘ayo pergi’, kala gelengan berulang yang lebih berkesinambungan adalah pengakuan pemahaman.”

Dalam pengalaman saya sendiri, tambah cepat gelengan, tambah antusias orang itu bersepakat – khususnya ketika digunakan dengan alis terangkat untuk tingkatkan penekanan.

Tapi, di segi lain, itu juga bisa digunakan untuk menyampaikan “Ok… terserah apa kata Anda…” disertai gestur bahu yang acuh tak acuh tanpa terlampau mengangkat bahu.

Namun, gelengan kepala India lebih berasal dari sekedar budaya yang diwariskan berasal dari generasi ke generasi.

Dalam penelitian mendalam yang dijalankan budayawan Geert Hofstede perihal norma-norma budaya di beragam negara, India mencetak skor 77 untuk Power Distance.

Power Distance membuktikan sejauh mana orang menghendaki atau menerima ketidaksetaraan kekuasaan didalam penduduk mereka sendiri,. Skor India lebih tinggi ketimbang kebanyakan dunia dengan skor 56,5.

Skor besar ini adalah pembuktian rasa hormat yang mendalam untuk hierarki sosial dan ruang lingkup terbatas untuk perselisihan dengan mereka yang diakui superior dengan cara apa pun.

Lahir dan juga besar didalam negara ini, saya bisa meyakinkan bahwa orang India dibesarkan untuk bersikap luwes dan sopan, khususnya untuk tamu dan para tetua, dan tidak senang menyatakan ‘tidak’ secara langsung.

Kami bergumam tak jelas, kami tersenyum malu-malu, kami mengangguk dengan tidak jelas, semua untuk tidak membuat komitmen yang kuat.

Memang, gelengan kepala merupakan isyarat yang dimaksudkan untuk menyampaikan ambiguitas, dan hal tersebut  efektif berhasil.

Gelengan Kepala Orang India Yang Khas, Apa Artinya?

Pradeep Chakravarthy, seorang penulis berasal dari Chennai dan konsultan prilaku perusahaan, menyatakan bahwa sikap ini adalah langkah orang India menangani wilayah abu-abu dan melewatkan peluang di semua jalinan yang besar dan kecil.

“Ekonomi yang agraris tradisional semacam yang tersedia di India, Anda tidak dengan terbuka memberikan penolakan atau ketidaksepakatan dengan orang lain di dalam masyarakat,” katanya.

“Karena Anda tidak pernah sadar kapan Anda dapat perlu perlindungan mereka, dan menyatakan tidak bermakna memutuskan jalinan serupa sekali.”

Chakravarthy menyatakan tentang rutinitas perlu jalinan serta hierarki dalam masyarakat India, yang bermakna bahwa orang kerap berada dalam keadaan di mana tidak mungkin untuk menyatakan ‘tidak’.

Ini pada umumnya berupa interaksi dengan bos di tempat kerja, orang tua dalam keluarga atau pemimpin di masyarakat.

Dalam kasus-kasus ini, gerakan yang tidak jelas ini datang sebagai kompromi yang sempurna, memungkinkan lawan bicara menafsirkan apa yang mereka inginkan, sambil menyediakan ruang untuk yang berbicara.

Seperti yang dikatakan Chakravarthy: “Saya tahu saya tidak bisa melakukannya, tetapi saya juga tidak bisa mengatakan tidak. Jadi daripada langsung menolak, saya mengulur waktu dengan menjadi tidak jelas dengan sengaja.”

Secara teori, itu seperti resep untuk kebahagiaan yang utuh, tetapi sering kali menyebabkan kebingungan dan putus asa.

Walaupu hal tersebut benar terutama untuk interaksi lintas budaya, seperti ketika bos asing berurusan dengan karyawan India mereka atau ketika seorang turis mencoba berunding dengan pedagang kaki lima, ini kadang-kadang memiliki efek yang sama pada orang India, bahkan mereka yang menggunakan tindakan itu sendiri di situasi lain.

Maka, terlepas dari semua video penjelasan itu, bukan seolah-olah orang India datang dengan kunci yang siap untuk memecahkan kode gelengan itu.

Saya sering menemukan diri saya ingin berteriak, “Apa sebenarnya yang Anda katakan?”

Sitkom Amerika Outsourced – konon berlatar belakang suatu pusat panggilan (call centre) Mumbai – bahkan membuat sebuah episode khusus untuk membahas tindakan ini.

Suka atau benci, bermain dengannya atau selalu bingung, Anda tidak mungkin meremehkan gelengan ini sementara berada di India.

Umumnya orang India bahkan tidak menyadari bahwa mereka melakukannya, dan banyak pelancong ke India menemukan diri mereka menirunya setelah beberapa waktu.

Anita Rao Kashi, seorang jurnalis berasal dari Bangalore, bicara kepada saya, “Meski kami terlalu dambakan menyangkalnya, gerakan ini tertanam di India, diwariskan lewat keturunan.”

Bigg terhitung mengaku menggeleng tanpa menyadarinya, lebih-lebih disaat dia bicara didalam bahasa Hindi.

“Saya mendapati turis dari Barat menyadari saya melakukannya dan menunjukkannya kepada saya, tetapi itu adalah bagian dari kondisi alamiah saya sehingga saya sama sekali tidak menyadarinya,” katanya.

Sebagai penduduk India seumur hidup, saya memiliki nasihat bagi mereka yang ingin memecahkan kode budaya India.

Saat Anda menghadapi gelengan dari orang India, tanggapi dengan gelengan Anda sendiri; Anda mungkin akan memiliki teman seumur hidup.

Continue Reading

Share