Wajah Baru Wartel Merah Britania Raya

Wajah Baru Wartel Merah Britania Raya

Wajah Baru Wartel Merah Britania Raya – Apakah Anda masih dapat mengingat dengan wartel (warung telepon)? Sebuah bilik yang kerap dijumpai disejumlah tempat umum dan objek wisata. Ternyata, tak hanya di Indonesia saja. Apa pernahkah Anda melihat bilik telepon merah khas Britania Raya? Tempat untuk berkomunikasi dan menghubungi orang lain jarak jauh via telepon.

Britania’s Red Box begitulah sebutannya. Wartel ala Britania Raya ini memiliki fungsi yang sama seperti layaknya wartel Indonesia pada era 90-an. Bilik dengan telepon merah bergaya retro sudah lama menjadi landmark negara Inggris dan diduga sebagai cikal bakalnya wartel di Indonesia. poker 99

Wajah Baru Wartel Merah Britania Raya

Siapa yang tidak kenal dengan obyek foto wajib saat jalan-jalan ke negara Inggris ini? Bentuknya yang begitu klasik dan khas menjadikan British Phone Booth ikon Inggris yang paling populer. Bilik telepon dengan beratap melengkung dan berhias mahkota emas tersebut dapat dijumpai hampir di semua sudut Britania Raya. Sayangnya, semenjak serbuan ponsel pintar di era digital, bilik-bilik ini mulai terabaikan fungsinya. sbobet365

Tercatat ketika pada tahun 2002 Bilik telepon merah Britania tersebar sebanyak 92.000 di seluruh wilayah Britania Raya. Namun, dengan meluasnya telepon genggam membuat telepon-telepon umum itu kini tidak banyak dipakai. Untuk sekarang ini, ada 42.000 yang tersisa, dengan 7000 di antaranya digemari wisatawan dan dari jumlah itu hanya 9.400 yang merupakan model tradisonal berwarna merah. Itu berarti sisanya berada dalam kondisi memprihatinkan atau dialihfungsikan. www.americannamedaycalendar.com

Disadur dari salahsatu media travel, untuk mengatasi penggerusan nilai bilik telepon Inggris, perusahaan telekomunikasi British Telecom, mengadakan program “adopt a kiosk”. Tujuannya tentu saja untuk melestarikan bilik-bilik telepon tersebut. Mengandalkan komunitas dan para pebisnis, masyarakat Inggris kini mulai memermak fungsi bilik telepon kebanggaan mereka.

Operator dari telekomunikasi Inggris, BT mengaku bahwa sebagian besar dari gerai teleponnya kehilangan uang dan rugi besar. Sebesar 33.000 panggilan yang dilakukan tiap harinya, kini menurun 90% dalam 10 tahun. Menghadapi perihal tersebut, mereka berencana akan menghapus sebanyak 20.000 bilik telepon merah pada tahun 2022 dan mencari alternatif lain.

Hal lain yang membuat kerugian pihak telekomunikasi BT adalah mempertahankan harga sewa tempat untuk tiap bilik telepon sebesar £5 atau sekitar US$6,7 juta per tahun. Banyak dari bilik-bilik telepon itu yang sudah rusak, karatan, atau bahkan catnya retak-retak karena ditelantarkan di bawah sinar matahari, hujan, angin dan salju tanpa diperhatikan selama tiga tahun. Barisan bilik telepon merah yang sudah dipensiunkan dan disimpan itu sedang menunggu nasibnya.

Dijual Kurang dari $2

Biar semua bisa ikut memanfaatkan bilik telepon, British Telecom menjual bilik dengan harga kurang dari $2 atau sekitar Rp26 ribu saja. Bilik telepon ini dijual bukan sebagai pajangan, melainkan untuk bisnis ataupun kegiatan sosial. Salah satu perusahaan yang sudah berkontribusi adalah Red Kiosk Company yang menawarkan jasa sewa dan modifikasi bilik telepon kepada masyarakat.

Kreasi untuk Bilik Merah

Menghadapi kepunahan yang muncul karena adanya smartphone canggih di era digital, bilik telepon klasik ini tidak mau ketinggalan. Mereka kembali mengundang rasa sayang dengan polesan konservasi unik. Pastinya, sebagian dari landmark Inggris tersebut banyak yang beralih fungsi.

Sejumlah bilik telepon merah itu diubah menjadi berbagai macam tempat yang unik. Mereka disulap menjadi kafe, toko, perpustakaan, galeri seni dan pusat informasi, hingga penyedia layanan alat pacu jantung atau defibrillator. Bahkan ada di antara mereka yang diubah menjadi ruang minum kopi.

Tiap harinya, puluhan pekerja kantor di Britania raya menyerbu Bloomsburry Square (sebuah kebun di Holborn, Camden, London) untuk makan siang ataupun hanya memesan minum. Di sana, mereka disuguhkan pemandangan boks/bilik telepon yang telah diubah menjadi kafe kecil. Alih fungsi bilik tersebut sangat bermanfaat dan mengundang para pejalan kaki untuk kembali menggunakannya. Para penyelamat mengubah fungsi bilik tersebut karena kerap menjumpai alat komunikasi itu diabaikan begitu saja tanpa perawatan.

Hingga pada akhirnya bilik telepon model klasik warna merah ini dinyatakan sebagai desain Inggris terbaik sepanjang masa, mengalahkan bus tingkat dua Routemaster dan bendera Inggris Union yang masing-masing berada di tempat kedua dan ketiga. Di Lewisham Way, Inggris selatan, sebuah boks telepon berubah menjadi perpustakaan.

Dari Telepon Umum Hingga Warung Kopi

Kalau dulu dikenal sebagai tempat untuk melakukan panggilan telepon, kini bilik telepon Inggris punya fungsi bermacam-macam. Selain jadi tempat jual suvenir di beberapa tempat di London, bilik telepon juga jadi kedai kopi! Yap, Umar Khalid–dibantu Red Kiosk Company–menyulap sebuah bilik telepon menjadi warung kopi miliknya di dekat Hampstead Heath. Dengan nama Kape Barako, bukan hanya keuntungan materi yang ia dapatkan tetapi juga popularitas karena banyak yang berfoto di depan bilik teleponnya.

Wajah Baru Wartel Merah Britania Raya

Selain jadi warung kopi, beberapa bilik telepon telah beralihfungsi menjadi kios salad dan ATM. Bahkan, sebuah komunitas di London mengubah bilik telepon menjadi perpustakaan kecil bernama Lewisham Micro Library di tenggara London, tak jauh dari Stasiun St. John. Orang-orang bebas meminjam buku apa saja yang ada di dalamnya dan juga bisa menaruh buku koleksi pribadi agar bisa dipinjam orang lain. Yang unik, saking dicintainya oleh masyarakat setempat, tidak pernah ada kejadian buku atau bilik rusak meski tidak ada yang menjaga.

Pengingat Masa Lampau Bilik Merah

Saat tahun 1935, bilik telepon umum merah K6 dirancang oleh arsitek Inggris Giles Gilbert Scott untuk memperingati jubilee perak Raja George V, menandai 25 tahun masa pemerintahannya. Ribuan boks dibangun di setiap kota, menggantikan sebagian besar boks yang telah ada sebelumnya.

Oleh sebab itu, Post Office mengganti warnanya menjadi abu-abu, dengan bingkai kaca berwarna merah. Ironisnya, beberapa daerah yang awalnya menolak bilik telepon merah saat ini, justru mengecat merah bilik-bilik telepon mereka. Red Box di Inggris yang diubah jadi Lovefone oleh Fouad Choaibi.

Warisan Budaya di Masa Depan

Kecintaan para orang Inggris terhadap karya Giles Gilbert Scott ini tidak berhenti dengan hanya ‘memberi hidup baru’ untuk ratusan bilik telepon. Nyatanya, British Telecom dan Pod Works hendak mengembalikan kejayaan bilik telepon sebagai medium komunikasi dan perangkat teknologi. British Telecom berencana mengembangkan fungsi telekomunikasi bilik telepon dengan wifi cepat dan World Pay Phone yang akan ditempatkan di seluruh Inggris.

Di sisi lain, Pod Works sudah menjalankan usahanya dengan memodifikasi bilik-bilik telepon menjadi ruang kerja. Bilik telepon Pod Works dilengkapi dengan mesin cetak, layar 25-inci, pengisi daya (powerbank), dan mesin pembuat minuman.

Meski sejumlah bilik sudah dipermak, usaha untuk merawat dan mempertahankan keaslian dari bilik telepon umum tetap dilaksanakan sebagai wujud melestarikan warisan budaya. Jadi, para turis tidak akan kehilangan obyek foto kesayangan saat di Inggris.

Share