Orang Rusia Sering Mengendus Roti Sambil Menikmati Vodka, Mengapa?

Orang Rusia Sering Mengendus Roti Sambil Menikmati Vodka, Mengapa? – Mengetahui mengapa dimasyarakat Rusia mengendus roti sambil meminum vodka merupakan sebuah perilaku untuk mengetahui bagaimana kehidupan rakyat Rusia ketika wawasan budaya simpatik kurang diberi tempat

“Seorang di Bristol mulai membuat sebuah vodka bernama Novichok,” pemilik rumah, Natasha Ward, dengan wajah pura-pura tersinggung. Novichok adalah nama sebuah bahan kimia beracun. poker99

Orang Rusia Sering Mengendus Roti Sambil Menikmati Vodka, Mengapa?

“Dan mereka langsung diminta untuk melakukan “Stop sekarang juga!”” Ia tertawa sambil melakukan tata meja di rumahnya di London Selatan, seraya menyebut satu per satu hidangannya, layaknya mengenalkan para tamunya dalam sebuah pesta. sbotop

Ward adalah ahli pertukaran budaya. Ia adalah setengah Rusia, setengah Inggris, dan pernah bekerja sebagai penerjemah untuk seperti PBB, bahkan tokoh-tokoh terkenal seperti Angelina Jolie hingga Mikhail Gorbachev. https://www.americannamedaycalendar.com/

Pada hari ini adalah berencana untuk menjelaskan mengapa orang-orang Rusia akan mengendus roti sambil meminum vodka – barangkali tidak terlalu populer, namun hal itu membuka pintu masuk ke dalam realita kehidupan orang-orang Rusia ketika pendekatan simpatik terhadap sebuah budaya kurang diberi tempat.

“Sekarang juga,” ujar Ward, “kita akan mulai dengan vodka yang mana terlebih dahulu?”

Meja itu pun juga dikelilingi oleh Anna Ivanov, dan suaminya, Misha, orang tua dari sahabat Ward, Helena Bayliss. Anna dan Misha pindah ke negara Inggris dari Rusia 20 tahun lalu ketika putri mereka menikah dengan orang Inggris.

Pilihan tersebut sangat memuaskan untuk mereka, yang seperti seharusnya karena, Rusia adalah tempat kelahiran ahli kimia Dmitri Mendeleev, yang menciptakan Tabel Periodik dan konon telah menyempurnakan resep vodka dengan kemurnian 40% (sebuah mitos yang populer dan menyenangkan).

Ward memberikan vodka yang bernama pertsovka yang merupakan terbuat dari cabai-cabai, vodka yang bernuansa polos khas Rusia, vodka yang dibuat di Newfoundland sebagai penemuan baru dari aktor Hollywood Dan Aykroyd dan vodka limonaya (lemon) yang dibuat di rumah.

“Ini sebenarnya adalah alkohol medis yang merupakan 95% murni, “kata Ward tanpa basa-basi, “yang kemudian Anda encerkan, campurkan, dan tambahkan lemon.”

Dengan kata lain, apakah minuman beralkohol berjenis Moonshine? “Tidak, jika itu Moonshine, kita harus memiliki alat penyulingan.” Bayliss mulai tertawa. “Natasha, kamu sungguh mengecewakan!”

Pada dasarnya pertemanan kami ini memiliki dua alasan yaitu: pertama, memiliki waktu yang fleksibel; dan kedua, demi mendalami ritual vodka khas Rusia – tradisi yang tak lekang oleh waktu yang membuat penenggaknya harus mengendus roti atas nama kesopanan.

Untuk pembuka, baik vodka maupun gelas-gelas dikeluarkan dari lemari pendingin, dan Bayliss menjelaskan esensi dari menenggak vodka, dengan cara Rusia.

“Vodka harus dalam keadaan dingin, gelas harus berukuran kecil dan harus ada sesuatu yang asin, atau diikuti roti gandum hitam,” jelasnya.

“Tak ada gunanya untuk minum vodka dan makan eclair (kue beroles coklat di atasnya) setelahnya, hal itu tidak berfungsi.”

“Atau,” tambah Ward, “Amit-amit, tidak makan apa-apa setelahnya!”

Minuman dingin tak jadi masalah; hanya meluncurkan cairan itu ke tenggorokan. “Minuman ini bukan untuk yang ingin seruput dan nikmati,” kata Bayliss. Lalu mengapa orang-orang meminumnya? Ibunya tertawa.

“Untuk rasa sesudahnya, sensasinya!”

Sebenarnya, dengan sensasinya adalah bagaimana ketika saya pertama kali menjalani ritual mengendus roti ala Rusia.

Ward sebenarnya merupakan teman ibu saya yang sudah saya kenal dan sebagai teman remaja yang bandel, kami lebih suka bergabung dalam acara yang digelar ibunya setelah perjalanan kerjanya ke Rusia, di mana meja penuh dengan minuman keras yang eksotis, acar asin dan roti hitam.

Kami ingin melihat Ward dan para tamu terbahak-bahak, saling bertukar cerita, dan – yang terpenting – mengunyah camilan segera setelah menenggak vodka.

Jika masa dahaga mereka sudah cukup terpuaskan – tetapi bersulang masih berlanjut – mereka akan cepat-cepat mengendus roti setelah menenggak vodka. Kami hanya bisa terpaku.

Dua dekade kemudian saya melihat kembali ritualnya, kali ini di tayangan televisi. Dalam salahsatu episode serial Netflix berjudul House of Cards, presiden Rusia makan malam dengan Presiden Amerika Serikat, dan ia mendemonstrasikan cara menenggak Vodka seperti orang Rusia – dengan cara mengendus.

Hal tersebut sangatlah rumit, proses teatrikal dalam sebuah pertunjukan televisi, dan tidak benar-benar akurat (“Anda tidak akan pernah melakukan itu dengan tamu-tamu mewah!” kata Ward), tetapi hirupan yang tajam benar-benar terlihat.

Sebagian tulisan telah dibuat sebagai tanggapan terhadap episode itu, menunjukkan bahwa roti dihirup untuk mengurangi pengaruh alkohol dan mengimbangi rasa vodka, sementara garam dan asam dalam acar Rusia – seperti yang ada di atas meja Ward – membantu menetralisir alkohol.

Namun menurut Ward dan teman-temannya, ritual itu bukan sekedar proses penyembuhan, tetapi juga memiliki fungsi sosial; dengan makan atau mengendus roti sesudah menenggak vodka, Anda sedang menunjukkan bahwa Anda tidak minum vodka untuk mabuk.

Orang Rusia Sering Mengendus Roti Sambil Menikmati Vodka, Mengapa?

“Bila Anda tidak punya sesuatu untuk mengimbangi vodka dengan sepotong roti asin atau ikan asin, atau, lebih bagus lagi kalau caviar, maka Anda akan mengendus,” kata Bayliss. “Sebagai simbol saja.”

Ward menyepakati: “Pengendusan hanya terjadi jika Anda terlalu miskin untuk memperoleh makanan yang benar.” Atau, tentu saja, terlalu kenyang. Memang, bila Anda hanya memiliki sedikit roti dalam pertemuan, Anda akan mengedarkannya di meja sehingga semua tamu dapat menghirup aroma roti bergiliran.

Dan jika Anda tidak punya roti sama sekali? “Anda endus saja lengan baju!”

Dikarenakan itu, kami melakukan tegukan pertama di pesta: Misha bersulang dengan anggun, vodka sedingin es meluncur mulus dan kami mengikutinya dengan sepotong besar roti hitam dan mentega. Sehabis menenggak beberapa gelas minuman, suasana menjadi riang, dan kami masing-masing merobek roti dan menghirupnya baik-baik.

Setelah itu ada aturan yang tegas, menyangkut bagaimana seseorang minum vodka di Rusia. Tetapi sama pentingnya dengan kenapa seseorang minum vodka.

Di negara Rusia, hal itu merupakan kegiatan sosial yang penting: pesta-pesta di Rusia berlangsung di sekeliling meja, dan minum menjadi kegiatan kelompok, tidak pernah merupakan kesenangan pribadi.

Zakuski (cemilan-cemilan) memang ada untuk dibagikan dan Anda harus mengambilnya sendiri, tidak menunggu ditawari. Ward pun bahkan menceritakan kisah rekaan tentang dua orang mata-mata Amerika minum vodka: penyamaran mereka terbuka karena ternyata mereka tidak mengunyah cemilan ketika minum.

Misha kemudian menjelaskan tentang pentingnya bersulang.

“Jika Anda minum, Anda perlu mengatakan sesuatu!” katanya. “Bukan seperti (di Inggris) di mana semua duduk di sudut masing-masing. Kami semua selalu bersama! Jadi ada sesuatu yang sama bagi semua orang. Hal itu membantu mereka merasa bersatu.”

Pada bekas republik Soviet, Georgia, bersulang adalah urusan rumit sehingga ‘ahli bersulang’ kerap disewa untuk acara-acara khusus. Cara bersulangnya orang dari Rusia, sebaliknya, lebih sederhana – setidaknya itulah idenya.

Pada hari tersebut, cara bersulang yang penuh semangat dibuat untuk pertemuan kami, untuk perempuan-perempuan cantik di meja dan untuk kesehatan Ratu Inggris,

Misha sebagai pemimpin sulang, dan semua orang mengikuti dengan mengatakan ‘Poyekhali!’ (Mari!) dengan sepenuh hati, kata yang dipopulerkan oleh kosmonot Yuri Gagarin ketika pesawat ruang angkasanya lepas landas pada tahun 1961.

Jelaslah orang-orang Rusia memiliki perhatian mendalam terhadap vodka. Bahkan nama-nama minumannya juga menawan – ‘voda’ yang berarti air, dan ‘vodka’, diterjemahkan menjadi ‘sedikit air’.

Tetapi ada sisi gelap minum vodka di Rusia. Secara historisnya, alkoholisme sudah populer di Rusia, dan vodka (atau apapun yang dapat Anda bawa) menawarkan jalan keluar dari kerasnya kehidupan sehari-hari.

Memang, awalnya Bayliss menikah dengan pria Inggris, dan Misha serta Anna pindah ke Inggris dan bergabung dengannya, pekerjaan “rahasia” Misha membuatnya tidak dapat meninggalkan negara itu.

“Kami sudah biasa dengan cara tersebut sepanjang hidup, namun tentunya itu bukan kehidupan yang normal,” kata Misha, tentang kehidupan mereka di Rusia pada masa Soviet.

“Secara teratur kami mendengarkan salah satu media berita, Voice of America, dan kami mengetahui ada kehidupan lain yang berbeda. Tetapi Anda lahir di sana, jadi Anda paham tidak dapat pergi kemana-mana.” tambah Anna. “Hal itu seperti mimpi yang mustahil.”

Walau demikian, ada kehangatan tradisi Rusia yang kami bagi di meja itu.

Seluruh orang-orang di sekeliling meja puas dengan pipi yang bersemu merah muda.

Misha mengatakan, dengan tenang, “Vodka itu seperti pisau. Tidak baik, tidak jahat. Kau bisa melakukan apa saja dengannya. Memotong daging, memotong roti – dengan pisau spesial kau bisa melakukan operasi. Namun pisau lain dapat membunuh seseorang; dan pisau tersebut tidak bisa disalahkan.” Ia berhenti sejenak. “Sama seperti vodka. Vodka adalah minuman, tidak jahat, tidak baik. Jika kau tahu, kau tahu. Semuanya baik-baik saja.”

Continue Reading

Share